Inner Child ada di setiap diri manusia dan dapat membangun kepribadian seseorang sedari kecil. Jika bertemu dengan inner child, apa yang kamu lakukan? Yuk bahas bersama aku!
Assalamualaykum,
Sering mendengar istilah inner child? Kalimat inner child biasanya berhubungan dengan ilmu piskologi dan saat ini pembahasan mengenai inner child sedang menjadi sebuah pembahasan yang menarik. Sebab zaman sudah berubah, baik itu dari perkembangan ilmu, lingkungan, psikologis sampai digital, dimana hampir semua masyarakat lebih kritis ketika berhubungan dengan kebahagiaan dirinya.
Di artikel aku kali ini, aku mau bahas mengenai Inner Child. Sebelumnya aku pernah menulis mengenai Anger Management, dimana tulisan ini adalah hasil dari aku ikut kelasnya Teh Diah dan Pak Dandy (Dandiah Care Center) dan Sabtu, 19 Maret 2022 tadi siang, aku ikut lagi kelas zoomnya mereka yang membahas mengenai "Bertemu Dengan Inner Child". Zoom webinar ini diadakan oleh Komunitas ISB.
=== Baca Juga : "Mengendalikan Emosi Dengan Cara Anger Management" ===
Apa Itu Inner Child dan Tandanya?
Inner itu artinya batin dan child itu adalah anak. Kalau disimpulkan, inner child adalah suatu peristiwa di masa kecil, baik itu peristiwa yang baik dan peristiwa yang buruk. Dimana keduanya tentu mempengaruhi kepribadian seseorang hingga seperti saat ini. Jadi ada peran luka batin di dalamnya.
Biasanya bagian dari inner child ini menetap di dalam jiwa, jika masa lalu kita ketika kecil tidak baik maka tentu saja akan mempengaruhi diri kita, apalagi ketika ada faktor eksternal yang memicu si inner child ini muncul dan kita belum mengatasinya, maka meluaplah si luka batin ini lalu menjadi sebuah trauma berkepanjangan sepanjang hidup.
Dari luka batin yang berkepanjangan ini dan menimbulkan luka, jika tidak segera di atasi maka akan menjadi kebiasaan yang tidak baik dan menularkan kebiasaan tersebut kepada turunan atau lingkungan kita. Jika menularkan kebiasan buruk kepada anak kita, bisa jadi kita akan menjadi orangtua yang durhaka yang melahirkan anak durhaka juga.
Jadi kita pun perlu mengetahui tanda-tanda luka batin atau Ciri-ciri inner child dalam diri kita. Apa saja tandanya?
- Tidak Percaya Diri.
- Terlalu Kompetitif
- Mudah Merasa Takut.
- Sering Merasa Bersalah
- Memiliki Emosi Yang Tidak Stabil.
Apa Penyebab dan Cara Mengatasi Inner Child?
Ada beberapa kemungkinan yang menyebabkan Inner Child yaitu kekerasan fisik, verbal, kekerasan seksual dan emosional. Seperti yang dibahas oleh Teh Diah dan Pak Dandy tadi yaitu kita bisa saja menjadi orangtua yang durhaka, misalnya seperti sering memberikan nasihat. Dimana ternyata nasihat itu tanpa disengaja membuat anak trauma.
Kita pun sebagai orangtua tidak menyadari akan hal itu, dan biasanya itu akibat efek dari kita mengalami hal yang sama dari orangtua kita. Sehingga tanpa disengaja itu menimbulkan luka batin atau trauma yang tidak kita sadari.
Cara mengatasinya ya salah satunya adalah belajar ilmu membasuh luka pengasuhan.
- Kuratif dengan melakukan pemulihan jiwa yang terluka. Dengan melakukan Self Healing Therapy
- Prevertif dengan melakukan pencegahan atau pemutusan tali luka batin pengasuhan tersebut STOP di diri kita
Keduanya perlu dilakukan dan kita bisa memilih dengan memulai dari kuratif atau prevertif dulu. Tetapi prevertif dilakukan jika kita sudah tahu luka batin yang di alami. Jika teman-teman sudah menemukannya dan ingin keluar dari luka batin tersebut, maka segera lah lakukan Self Healing Therapy.
Jika bertemu dengan Inner Child, maka apa yang dilakukan? Jawabannya merangkul Inner Child itu. Inner child merupakan sebuah anugerah kata Teh Diah. Belajar anger management juga menjadi salah satu cara membasuh luka lama dan kita jadi bisa belajar memaafkan, menyayangi dan mencintai.
Banyak sekali memang yang perlu digali dari topik pembahasan seputar inner child ini. Bagi teman-teman yang ingin menggali lebih dalam seputar inner child dan anger management yang tentunya berhubungan dengan luka batin, maka teman-teman bisa cari tahu di Dandiah Care Center. Semoga sharing aku kali ini bermanfaat ya.
See you on my next blog post!
Mantaf nih bahasannya. Ternyata warisan bukan hanya harta ya, tapi inner child juga. Moga yang positif deh yg diwariskan ke anaK cucu 😄😍
BalasHapus