Lima Langkah Berdamai Dengan Diri Sendiri
Assalamualaykum,
Pagi ini rasanya kepala tiba-tiba jadi migren mendadak melihat cucian dan setrikaan yang menumpuk. Padahal aku sudah terbiasa melakukannya sendiri, tapi entah kenapa pagi ini aku merasa lelah tak terkira.
Semenjak aku memberhentikan Mba ART aku, memang aku mengerjakan pekerjaan rumah sendiri. Walau memang kadang di bantu oleh anak dan pak suami. Tetapi mereka pun memberikan bantuan kecil saja, seperti habis makan cuci piring sendiri, merapihkan tempat tidur sendiri sehabis bangun tidur, buang sampah dari dapur ke tempat sampah di depan pagar dan hal-hal kecil lainnya.
Kemarin aku memberhentikan si Mba ART aku karena si Mba ART ketika pulang kampung kemarin dia sempat keliling pasar di kampungnya dan silaturahim dengan tetangga di rumahnya (dalam rangka lebaran). Aku minta si mba jika balik, aku akan mengkarantina dirinya karena kami khawatir dirinya terpapar virus Covid-19, tetapi si Mba menolak dan merasa dirinya sehat. Akhirnya aku memberhentikan si Mba untuk sementara waktu.
Jadi sudah hampir dua bulan ini aku melakukan semua pekerjaan rumah. Tidak berat sih sebenarnya, karena aku sudah terbiasa juga mengurus rumah dan saat ini anak-anak aku juga sudah besar, tidak serepot ketika mereka masih kecil-kecil yang masih tergantung sekali sama ibunya.
Tetapi ketika lelah dan rasa bosan melanda, rasanya tuh pekerjaan rumah terasa berat. Belum lagi mengurus bisnis dan mendampingi anak-anak belajar ketika jadwal belajar dari sekolah mereka yang masih di lakukan via daring.
Aku ini paling tidak bisa menunda pekerjaan. Jika sudah pegang pekerjaan, pasti maunya harus selesai. Nah kadang kala, situasi dan kondisi di rumah tentu tidak bisa di tebak. Tiba-tiba ada hal urgent dari kerjaan bisnis aku yang mengharuskan di kerjakan terlebih dulu, atau urusan anak sekolah dan hal-hal tidak terduga lainnya.
Kalau sudah seperti ini, rasanya campur aduk, mau marah, mau nangis, semuanya hadir di hati ini dalam waktu yang bersamaan. Di sinilah aku harus bisa bijak bersikap, berusaha berdamai dengan keadaan dan juga diri sendiri.
Kalau rasa lelah dan bosan ini melanda dan rasa marah dan sedih pun hadir, aku mulai lakukan 5 hal ini, untuk bisa berdamai dengan diri sendiri.
1. Mendekatkan diri kepada Allah SWT
Alhamdulillahnya, sebisa mungkin setiap adzan berkumandang, aku selalu mendahulukan sholat lima waktu. Nah di saat ini lah aku menumpahkan semua uneg-uneg, keluh kesah aku kepada Allah. Tangisan aku tumpah ketika selesai sholat pada saat doa. Minta sama Allah agar hati aku ini di tenangkan, segala urusan aku di lancarkan.
Hal ini sangat membantu sekali dan aku bisa mulai berdamai dengan ke-hectic-an yang terjadi saat itu dengan baik dan melakukannya dengan tenang.
2. Jangan terlalu Perfeksionis
Jika pekerjaan tidak bisa di lakukan tuntas di hari ini, aku mulai mencoba untuk menerimanya dan mengatur untuk aku teruskan di esok hari. Walau itu sekedar setrika baju atau merapihkan rumah atau membuat suatu planning untuk bisnis aku. Karena aku mencoba untuk sekali-sekali tidak terlalu perfeksionis, sehingga hati ini bisa sedikit damai tanpa ada rasa tertekan.
3. Berpikir Positif
Jika pikiran atau perasaan negative melanda, aku mulai langsung membuang jauh-jauh pikiran itu dan mencoba berpikir positif. Misal nih hal kecil saja, kita tidak selesai mengerjakan paper pekerjaan kantor atau pekerjaan seputar bisnis. Lalu kita berpikir bahwa kita ini tidak becus bekerja, tidak pintar membuat managemen waktu. Segera tepis hal tersebut, segera ubah dengan pikiran positif dengan kita ini mampu mengerjakannya dan sudah baik dalam hal management waktu yang sudah kita buat, hanya saat ini kita perlu fresh air sejenak, supaya esok hari pikiran lebih segar dan lebih produktif lagi.
4. Sadari bahwa hidup ini tidak selalu sempurna
Jika hidup kita adem ayem tanpa lika liku kehidupan, tentu rasanya hidup kita flat dan tidak berwarna. Karena itu aku suka mencoba langsung menyadari bahwa hidup ini tidak selalu sempurna. Kesempurnaan hanya milik Allah SWT, kita manusia tentu pernah membuat khilaf dan kesalahan, sebab diri kita ini tidaklah sempurna.
5. Cintai diri sendiri
Pernah ketika aku mengadakan talkshow sharing session dengan salah satu psikolog, beliau bilang bahwa kita pelu mencintai diri kita sendiri dengan cara bersyukur. Lakukan yang namnya #Mindfulness dengan berterima kasih kepada anggota tubuh kita, seperti mengucapkan "Terima kasih ya tanganku yang hari ini sudah membantu aku mengerjakan pekerjaan rumah"... Dengan melakukan hal ini, kita menjadi lebih bersyukur karena di balik hal yang tidak mengenakkan yang terjadi pada kita di hari ini, ternyata kita masih banyak di berikan nikmat sama Allah SWT.
Mungkin ada teman-teman yang pernah merasakan hal seperti aku ini? Lelah dan bosan hadir di saat kita benar-benar merasa suntuk? Silahkan di coba lima hal di atas, siapa tahu bisa membantu teman-teman semua dalam hal #Selfhealing ketika rasa suntuk, bosan, lelah, amarah dan sedih hadir di hadapan kita.
Bagaimana dengan teman-teman semua? Apakah juga ada yang punya tips bagaimana cara berdamai dengan diri sendiri? Silahkan sharing di kolom komentar ya.... 😉
Mompreneur, Blogger, Happy Mom & Happy Wife
Fashion, fashion hijab, Fashionable, Fashion blogger, Fashion daily, Fashion hijabers, Fashion icon, Fashion indonesia, Fashion magazine, Fashion news, Fashion ootd, Fashion show, Fashion style, Fashion vlogger, Fashion vlogger indonesia, Fashion blog, Fashion blogger indonesia, Fashion blogger hijab, Beauty healthy, Beauty inside, Beauty influencer, Beauty journal, Beauty enthusiast, Beauty blogger, Beauty, Beauty blogger indonesia, Beauty blogger hijab, Beauty blogger indo
yang pertama sih emang harus belajar mencintai diri sendiri ya mbak, kalau nggak kita ga akan bisa mencintai orang lain :)
BalasHapusKadang gak semua orang bisa berdamai dengan dirinya sendiri, walau masih ada ego yang kadang muncul. Tapi aku semenjak menikah sudah membuang jauh ego, keluargaku awalnya gak percaya aku bisa gitu.
BalasHapusBenerr banget bebhh, kudu harus berdamai dan menerima bahwa hidup tidak sempurna, soalnya susah ya kalau kita stress nyasarnya ke kesehatan
BalasHapusnomor 4 ini rasanya yang belum bisa saya jalankan sepenuhnya Mba Cilya, kadang ada 1 moment saya mengeluh meski jarang sekali sih, dan saya berusaha menghilangkan hal itu. menyadari bahwa hidup setiap orang berbeda-beda dan tidak ada yang sempurna, dan justru ketidaksempurnaan itulah yang membuat kita harus saling bahu membahu. mencintai diri sendiri sekarang sudah mulai pelan-pelan tertanam dalam pikiran dan kebiasaan, semoga terus berkomitmen, terima kasih sharingnya mba Cil, menjadi reminder aku
BalasHapusPoint pertama aku setuju banget mba,mendekatkan diri kepada tuhan adalah satu kunci dari semua hal,terutama jika kita ingin berdamai dengan diri sendiri ya
BalasHapusPoint kedua aku bangrt kak. Biasanya aku suka nulis to do list hari tersebut. Kalo sampe ada yang terlewat rasanya guilty gitu. Tp lama2 ya sudahlah. Tubuh ini ada batas kapasitasnya. Dilanjut besok aja 😁
BalasHapusBerdamai sama diri sendiri itu emang susah banget, tapi harus yakin bisa. Lebih ikhlas lagi dalam menerima, insha Allah dimudahkan.
BalasHapusJangan terlalu perfeksionis itu emang betul sih. Kadang kita harus bisa maklum bahw semuanya itu tidak bisa seperti yang kita inginkan. Menurunkan kapasitas dan batas normal kita supaya tetap waras, hehehe.
BalasHapusaku kalau udah capeeek mba diem aja duluu. Stop semua dan istirahat atau do something I really enjoy, Memang ngga bisa dipungkiri kita juga gampang letih dan beteee ya kalau bosan
BalasHapusAku setuju padamu mba Cil. Memang yang paling utama adalah berserah kepada-Nya.
BalasHapusDulu aku masih yang nggak terima gitu, sekarang sudah mulai belajar kayak tipsmu alhamdulillah lega
Bener mbak soal perfeksionis itu aku kyknya udah seow banget semenjak hidup jauh dr keluarga dan ngurusin anak2 sendiri. Nikmatin aja masa yg ada dan minta pertolongan pada-Nya ya
BalasHapusberdamai dengan diri sendiri itu salah satu hal yang sebenarnya cukup mudah diucapkan tapi saat dilakukan maasyaallah strugglingnya itu lho. tapi kalo udah berhasil damai dengan diri sendiri akan merasa lebih bahagia
BalasHapusterkadang butuh diri kita sendiri untuk ngadem-ngademin keadaan kalo hati itu udah carut marut yg berujung pada nyalahin diri sendiri mba Cil
BalasHapuskadang aku juga suka over thinking gitu mba. semua pengennya dikerjain sendiri tapi ternyata setelah punya anak beda baget prioritas waktunya.
BalasHapusLha burukny aku itu malah sering mengerjakan pekerjaan di waktu yang berbeda2
BalasHapusIya banget, kak..
BalasHapusSekarang aku uda 6 bulan ga ada ART.
Kadang mendadak pusing, mendadak sebel sama keadaan rumah...hihii, tapi ya udahlaah...turunkan standart lagi.
Semoga suami dan anak-anak bisa saling membantu.
Terima kasih remindernya kak. Aku termasuk orang yang perfeksionis dan setelah melahirkan aku kan geraknya terbatas (karena harus ngurusin bayi). Otomatis kerjaan rumah banyak yang terbengkalai. Sudah minta bantuan suami sih tapi ya kadang gitu deh kerjanya ditunda2. Akhirnya jadi kesel dan marah2.
BalasHapusKayanya harus intropeksi diri nih untuk terus bersyukur dan berterima kasih. Alhamdulillah masih ada yang mau bantuin.
Aku masih struggle banget nih buat damai sama diri sendiri, kadang lupa kalo kita harus cinta dulu sama diri kita seperti yang kaka bilang.. hmm makasi ya kak remindernyaa
BalasHapus